7 Tips Membuat Artikel Blog Menarik & Enak Dibaca

artikel blog kreatif
Ada banyak yang merasa was-was dalam menulis konten atau artikel blog. Banyak juga yang kemudian merasa menulis artikel yaitu pekerjaan berat yang menguras tenaga, bahkan pembaca pun balasannya ikut merasa berat juga dikala harus membaca artikel yang dibuat dengan cara demikian, alasannya artikel tampak datar dan membosankan. Kemarin ada sahabat blogger yang bertanya melalui email mengenai teknis atau format artikel blog yang tampak menarik dan nyaman dibaca. Yah, kuncinya menurut saya sederhana, gunakan motivasi bahwa "artikel itu dibuat untuk dibaca", bukan sekedar menambah jumlah posting. Dalam artikel ini saya akan memberikan beberapa tips berkaitan dengan format goresan pena artikel blog, kalau sebelumnya sahabat belum membaca mengenai faktor non teknis dalam menulis artikel, silahkan simak dulu Tips Menulis Artikel Blog Berkualitas dan Penuh Ide

Kembali ke topik. Artikel dibuat untuk dibaca. Dan artikel yang indah bukan berarti artikel yang berat loh. Bisa jadi berbicara mengenai "buah apa saja yang ada di kebunku" jauh lebih menarik daripada "tips mahir menerima jodoh dalam satu hari". Dimana letak perbedaan yang mampu membuat tema pertama lebih menarik? Pada format penyajian konten. Dan perbedaan format kecil saja mampu membuat tema kedua tersebut dilibas habis oleh tema pertama.

Tentunya, asumsi dasar dari menulis artikel yaitu mengenai apa yang diketahui. Iitulah alasan mengapa seseorang memiliki blog atau website: untuk menuangkan apa yang beliau ketahui, pelajari, kembangkan, atau bahkan mungkin dibuat. Sobat pasti mengetahui, mempelajari, dan menguasai sesuatu. Berangkatlah dari itu. Ketika sahabat menuliskannya, tidak akan ada kesulitan berarti dan justru akan sangat menyenangkan. 

Oke, lanjut lagi ke format artikel. Ini hanya duduk perkara membiasakan dan mengingat format atau bentuk artikel yang user friendly. Seketika sudah terbiasa, pasti akan menyenangkan, dan terlebih lagi akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan, monetisasi. Untuk memastikan artikel sahabat dibaca dan enak dibaca, berikut beberapa tips mengenai format penyajian artikel blog:

1. Gunakan paragraf
Paragraf sangat penting untuk membagi pokok pikiran, sehingga isi masing-masing pokok pikiran dapat dituangkan dengan batasan-batasan yang jelas. Pembaca dapat dengan mudah mengikuti setiap pemikiran tersebut alasannya ada pemisahan. Satu paragraf jangan hingga terlalu panjang, misalnya hingga lebih dari setengah halaman, alasannya ini dapat menurunkan mood pembaca. Membaca seolah menjadi pekerjaan berat dan tidak menyenangkan. Ingat, paragraf tidak mesti berupa sekumpulan kalimat berjumlah banyak, kadang cuma satu kalimat, bahkan cuma satu kata! Jangan lupa beri jarak antar paragraf / beri ruang kosong, sehingga paragraf-paragraf tidak tampak berdesakan.

2. Gunakan format justify (rata kiri kanan)
Format ini cenderung membuat artikel tanpa rapi di masing-masing sisi, sehingga membacanya pun enak. Gunakan text align justify ini pada bentuk goresan pena pada artikel murni. Tentunya, kalau ada goresan pena yang mengandung bentuk-bentuk lain mirip kode/script, jangan terapkan rata kiri kanan pada bab tersebut.

3. Gunakan list, baik angka atau bentuk lain (unordered list).
Menggunakan list untuk menekankan poin-poin tertentu membuat pembaca mudah mengingat dan mengambil intisarinya. Jika ada penjelasan tambahan, barulah ditambahkan dalam beberapa kalimat atau sebuah paragraf. Ketika ada format list, pembaca akan tahu ada pemfokusan point dan ada petunjuk bahwa pada bab list inilah semua poin penting disampaikan. Ini sangat berkhasiat kalau sahabat membuat artikel-artikel yang memiliki poin-poin yang ditekankan, misalnya tips, petunjuk, prosedur, manual, jenis-jenis, dan lain-lain.

4. Gunakan heading atau sub-heading
Menggunakan heading dapat memperlihatkan peluang untuk membagi goresan pena dalam sub-sub tertentu. Ini akan memudahkan pembaca bergerak dari satu poin ke poin lainnya. Format ini akan sangat bermanfaat bagi artikel yang sangat panjang dan memuat banyak pokok pembicaraan dalam sebuah topik. Heading atau sub heading dalam format HTML menggunakan tag header dari <h1> hingga <h6>. Saran saya gunakan sub heading di bawah level judul artikel. Sobat dapat dengan mudah memformatnya dengan menggunakan text selection pada sebaris kata yang hendak dijadikan sub heading, kemudian lihat ke atas text editor, ada menu dropdown dengan menu utama "Normal", klik dan pilih format heading, sub heading, atau minor heading. Di WordPress, tampilan menu utama yaitu "Paragraph", ubah menjadi header1, header2, header3, .... dan seterusnya.

5. Gunakan judul artikel kreatif dan menarik
Judul artikel menyerupai mahkota. Apa yang beliau tampakkan besar lengan berkuasa pada seberapa menarik artikel di dalamnya. Buat judul sekreatif mungkin. Jangan hanya terpaku pada keyword, alasannya itu justru dapat mengurangi nilai artikel, padahal mungkin artikel di dalamnya sangat bagus. Misalnya, daripada menggunakan "8 Tips Mendapatkan Jodoh", cobalah variasi lain. Contoh, "Dapatkan Jodohmu Dengan 8 Cara Mudah ini!". Gunakan pula format-format yang lebih provokatif, misalnya dengan menggunakan kalimat tanya. Sering loh saya mendapati incoming search yang menggunakan keyword kalimat tanya, misalnya, "Link building itu apa sih?", "bagaimana cara blog saya dikunjungi???", dan lain-lain. Beneran ada tuh, ga bohong. Mungkin orang sudah menganggap Google itu insan yang mampu jawab kali ya...

6. Upayakan pembaca tertarik dari awal hingga akhir
Dari awal paragraf, gunakan situasi-situasi konkret semoga pembaca dapat mengkaitkan dengan dirinya sendiri. "Nah, ini gue banget nih!", "Hmmm, ini yang saya butuhin....", "Oh, gitu ya, jadi gimana cara ngatasinnya?", dst... Gunakan deskripsi dan metafora untuk mengantarkan poin pembicaraan, tapi jangan terlalu berlebihan. Jika dibutuhkan, upayakan gunakan gambar untuk mendeskripsikan suatu situasi atau referensi semoga pembaca dapat dengan mudah menyerapnya.

7. Gunakan Pengalaman langsung sebagai referensi dalam topik
Gunakan pengalaman langsung anda dikala menemui suatu duduk perkara dan dalam memecahkannya. Ini yang membuat suatu karya tulis bernilai tinggi, alasannya sahabat tidak hanya menuliskan apa yang didengar, atau yang sudah ditulis orang lain saja, melainkan dikembangkan menjadi apa yang dialami sendiri dan dikuasai betul. Sobat tidak akan sekedar berbicara sebagai guru yang mengajar sambil memegang buku pelajaran terbitan luar, tapi mirip seorang narasumber yang memegang catatan langsung dan memberikan apa yang dialami, diteliti, dan dicarikan jalan keluarnya.

Oke, semoga dapat memperlihatkan gambaran buat sahabat semoga lebih mawas dengan format goresan pena pada artikel yang sahabat buat. 

Have a nice writing!

Subscribe to receive free email updates: